I'm An Introvert

Kamu sedang membaca sebuah blog dari wanita yang dia adalah seorang introvert.

***
Aku dulu belum tahu istilah ini. Sampai beberapa belakangan ini aku mengetahui bahwa diriku adalah introvert. Tidak begitu suka keramaian, senangnya dengan kelompok kecil saja. Sering dikira sombong. Aku juga tidak suka berbasa-basi dan kadang dianggap polos karena tidak bisa menangkap makna basa-basi mereka.

Senang menyendiri dan galau sendiri. Kelihatan tenang diluarnya namun berkecamuk di dalam. Ingin sekali memberhentikan pikiran-pikiran yang berisik. Teramat sering berkonflik dengan bathin sehingga ada perasaan yang campur aduk, yang seharusnya berhak senang bisa saja aku malah jadi sedih.

***
Banyak yang tidak bisa memahami diriku seutuhnya. Ya, itu dikarenakan orang disekitar juga sedang pusing dengan urusannnya sendiri jadi tidak sempat untuk memahamiku.

Aku juga tidak begitu banyak berharap. Jika pun akhirnya mereka tidak mengerti diriku itu adalah pilihan dan terserah pada mereka. Hanya saja, jika mereka suatu hari nanti bertanya kenapa aku bersikap aneh dan suka menjauh dari keramaian dan menikmati waktu sendirian di kamar, sebaiknya mereka sudah punya jawaban terbaiknya.

Yaitu, aku seorang introvert.
***
Burukkah menjadi seorang introvert?

Bagiku, setiap sisi di kehidupan ini mempunyai pasangannya dan sisi sebaliknya. Jika ada terang maka ada gelap. Ada tinggi maka ada rendah. Jika ada siang maka ada makam. Dan bagiku jika ada orang yang begitu periang dan senang bicara kumpul-kumpul dengan orang banyak yang disebut ekstrovert maka hadirnya introvert adalah penyeimbang.

Tapi, bukan berarti introvert tidak senang bicara. Mereka bahkan bisa tidak berhenti bicara jika pokok pembahasan adalah hal yang ia senangi, berbagi pengalaman, memberi inspirasi dan hal yang ia kuasai. Kamu akan merasa, benarkah ini Melisa pendiam yang pernah aku kenal?

Begitu.

Hanya saja, tidak tertarik dengan obrolan basa-basi yang tidak ada maknanya sama sekali. Seperti buang-buang waktu. Apalagi pembicaraan menyindir yang mengandung bully-an. Itu sangat membuatku tidak nyaman.

Misalnya basa-basi meminta ditraktir karena status yang mungkin sedang ada banyak uangnya (menurut pandangan mereka lho, ya). Ya, aku bisa saja kan menangkap bahwa ia memang sedang ingin dibelikan sesuatu.

Namun, ketika aku merespon, oh oke, saya belikan. Dia akan merespon dengan gelak tawanya, hahaha bercanda saja dan jangan dianggap serius, tapi kalau gak keberatan gak apa lah. 

Sejenis itulah responnya.

Yang benar saja, kalau memang ingin dibelikan katakan dengan jelas. Jangan banyak belok-beloknya.

***
Aku bukan tidak suka sindiran. Bahkan aku seorang introvert yang dianggap gak bisa melucu ini, sebenarnya bisa melucu. Hanya saja, leluconnya garing banget dan masih ada sensasi seriusnya. Serius bercanda aku namakan.

Maka, sindiran adalah lelucon andalanku. Orang mungkin bahkan terdiam akan leluconku yang tajam lagi menusuk itu.

Ya, intinya memang tidak bisa bercanda, ya.

Hati-hati kalau aku sedang bercanda, biasanya sedang dalam keadaan muak dengan orang itu dan ingin sekali membuatnya sadar untuk tidak menyakiti diriku.

***

Ada juga lelucon remeh dan receh dianggap oleh orang sekitarku. Itu tandanya aku sedang ingin mencairkan suasana dan lebih dekat dengan mereka. Ingat ya, pertemanan dalam kelompok kecil tidak begitu besar. Mendadak bertingkah aneh dan bin ajaib yang membuat mereka, entahlah kadang Melisa ini...begitulah respon mereka.

***
Biasanya introvert senang baca buku. Ya, itu benar bahkan bisa berjam-jam duduk menghabiskan satu buku itu. Aku sih tergantung bukunya menarik atau tidak. Kalau tak menarik sama sekali, sebentar juga aku tidak bisa tamat bacanya. Dipaksain pun aku bisa merasa seperti mual gitu.

Namun, bagaimana pun aku tetap senang baca, yang menambah wawasan, memberi inspirasi melalui cerita atau kisah-kisah menarik tanpa menggurui.

***

Dan kehidupan sebagai seorang introvert memang menarik sekali. Begitu banyak misteri yang tersimpan dalam diri. Kadang ada yang peduli kadang tidak ada yang peduli. 

Bagi kamu yang juga introvert, kita masih bisa berkarya kok, seperti menulis yang sedang kulakukan ini. Aku tahu, itu tidak mudah. Mungkin setidaknya bisa mengurangi overthinking kamu yang bahkan bisa memberi inspirasi untuk orang lain.

Belajar dan terus belajar. Memahami diri dan mencintai diri, baru kamu bisa memahami dan mencintai orang lain.

Salam Introvert :) 

***

Apakah kamu juga seorang introvert?

Tulis di kolom komentar ya

#30DWC #30DWCJilid23 #Day26

Komentar

Postingan Populer