Ramadhan in 2020 (Malam Pertama)
Malam Tarawih pertama.
Karena pandemi covid-19 dan di kota Pekanbaru dilakukan PSBB seminggu yang lalu. Jadinya, kami melaksanakan tarawih pertama #dirumahaja.
Hastag diatas sudah sangat umum dibuat saat lockdown pertama dilakukan.
Menurutku untuk pengalaman tarawih di rumah yang menjadi imam adalah abak bukanlah hal yang pertama.
Ini juga pernah terjadi ketika aku tinggal di jalan kakap, kelurahan Tangkerang Selatan, kecamatan Bukit Raya. Saat itu tahun 2000-an awal. Dimana kami pernah juga melaksanakan tarawih di rumah, meskipun tidak rutin.
Hem, sebenaranya sebelum ini terjadi aku pernah terbesit, "kapan ya, ada moment tarawih bersama lagi dengan abak di rumah."
Aku tidak menyangka itu terjadi lagi tahun ini.
Yang menjadi makmum malam pertama ini adalah aku, amak, ayah, tika, lia, bg bayu, afkar, azzam dan adzra.
Ada beberapa hal yang lucu, ketika ayang mencubit punggung Azzam yang tengah menikmati zikir panjangnya "laa ilaha illallah" sampai lupa sudah selesai abak membacakan zikir itu, kami tertawa ringan.
Kami melaksanakannya di ruang tengah, tempat dimana biasanya kami sering bercengkrama dan bersenda gurau, dan abak menjadi pemimpin obrolan. Awas jangan sampai kelewat batas candanya, alarm akan berbunyi jika ada yang tersinggung.
Dan mohon maaf lahir batin ya, semangat puasa besok.
Tunggu ceritaku berikutnya.
Karena pandemi covid-19 dan di kota Pekanbaru dilakukan PSBB seminggu yang lalu. Jadinya, kami melaksanakan tarawih pertama #dirumahaja.
Hastag diatas sudah sangat umum dibuat saat lockdown pertama dilakukan.
Menurutku untuk pengalaman tarawih di rumah yang menjadi imam adalah abak bukanlah hal yang pertama.
Ini juga pernah terjadi ketika aku tinggal di jalan kakap, kelurahan Tangkerang Selatan, kecamatan Bukit Raya. Saat itu tahun 2000-an awal. Dimana kami pernah juga melaksanakan tarawih di rumah, meskipun tidak rutin.
Hem, sebenaranya sebelum ini terjadi aku pernah terbesit, "kapan ya, ada moment tarawih bersama lagi dengan abak di rumah."
Aku tidak menyangka itu terjadi lagi tahun ini.
Yang menjadi makmum malam pertama ini adalah aku, amak, ayah, tika, lia, bg bayu, afkar, azzam dan adzra.
Ada beberapa hal yang lucu, ketika ayang mencubit punggung Azzam yang tengah menikmati zikir panjangnya "laa ilaha illallah" sampai lupa sudah selesai abak membacakan zikir itu, kami tertawa ringan.
Kami melaksanakannya di ruang tengah, tempat dimana biasanya kami sering bercengkrama dan bersenda gurau, dan abak menjadi pemimpin obrolan. Awas jangan sampai kelewat batas candanya, alarm akan berbunyi jika ada yang tersinggung.
Dan mohon maaf lahir batin ya, semangat puasa besok.
Tunggu ceritaku berikutnya.
Komentar
Posting Komentar