Akhirnya Aku ada Jendela

Kenapa aku ingin menceritakan ini?
Karena sudah lama aku memimpikan matahari bisa masuk ke dalam kamarku. Biasnya memberikan kesan klasik dan aroma matahari yang begitu khas.

Dengan adegan, setiap paginya membuka jendela dan udara segar pagi langsung menyapa wajahku. Rasanya itu sungguh menyenangkan. Sudah lama tidak begitu. Ketika rumahku akhirnya dibentuk dengan konsep 3 rumah, jadinya kamarku tertutup rapat oleh tembok. Sedih, biasa aja. Aku percaya bahwa suatu saat nanti akan ada masanya, hal itu akan tiba.

***

Jadi, ceritanya Abak baru saja menyelesaikan renovasi kamarku. Alhamdulillah, Allah kasih kesehatan dan kekuatan untuk Abak jadi bisa menyelesaikannya dengan ditemani asisten yang selalu setia Amak. Kadang aku juga ikut bantu, tetapi harus WFH alias work from home.

Sebenarnya jadwal renovasi itu adalah ketika Ramadhan, tetapi dipercepat karena Abak tidak bisa jualan es keliling kondisi sekolah yang libur akibat covid-19.

"Lho, Abak tadi jualan? kok cepat pulangnya?" Tanyaku waktu itu.

"Iya, ndak tahu kalau anak sd libur." Ah ya aku tepuk jidat, sekolahku aja libur tetapi gak kepikiran kasih tahu abak.

Keesokan harinya ketika pulang dari kerja (sebelum pengumuman work from home), aku terkejut karena ruang tengah penuh barang-barangku.

"Lho, mulai renovasi?"

"Iya." Kata Amak, "karena gak jualan, dipercepat aja."

Jadilah, dari mulai 17 Maret (kalau tidak keliru) - 10 April 2020 proses renovasi itu selesai.

***

Bagaimana perasaanku?

Jelas, senang. Aku sudah mulai menyiapkan rencana jika kamarku nanti sudah diplester, punya jendela, dilotengin, dan keramik. Hanya saja belum dicat.

Sekian cerita tentang jendelaku.
Hanya cerita biasa

Komentar

Postingan Populer