Dear Diary (16)

Tanpa terasa sudah episode 16 untuk series Dear Diary. Angka kesukaan karena itu angka kelahiranku.

Sebenarnya ada banyak kisahbyang inginku bagi. Kali ini bukan bingung mau menulisnya bagaimana, tapi apa aku harus menuliskannya?

***
Saat ini masa-masa berat untuk mengambil sebuah keputusan.

Aku pikir itu bisa terlihat mudah. Semudah kita memilih sepatu. Ah ya, tak mudah juga sih.

Ya, sebenarnya aku sudah benar belum mengambil keputusan ini?
Apakah aku tergesa-gesa tanpa memikirkannya secara panjang?

Itu bukan gayaku. Kata orang-orang yang mendengar ceritaku?

Aku seperti lupa, "Melisa emang begini ya kalau memilih sesuatu?"

***
Kali ini bukan hanya aku yang galau berat dalam kasus, "haruskah aku melangkah atau menyerah sebelum jauh?"
Tapi ponakan juga.

Aku bilang, "situasi kita mirip, tapi resiko punyamu masih bisa dinegoisasi."

Dan dia semakin galau.

Aku sempat tersulut emosi. 
Dia masih menanyakan pendapatku. Padahal dari tadi aku sudah menjelaskan situasi dan memberikan opsi.

"Kok jadi marah sih, kan merasa terpojokkan?"

Aku tersadar, "gak marah, cuman udah jelasin tadi, bantu pilihkan."

Dan akhirnya berusaha secara alami pergi meninggalkan tempat tersebut.

Setelah merasa tenang aku kembali padanya. Berniat juga ikut menenangkannya.

***
Allah Maha Baik. Maha Sabar.
Segala kegalauan kita selalu ia dengar, tanpa bosan.

Kita aja manusia, ada teman kita yang selalu cerita itu-itu aja, selalu galau, bingung dan segala macamnya, padahal kita sudah berusaha sekalipun menjabarkan masalahnya tetap saja, galau. Dan pergi meninggalkan.

Allah gak kayak gitu.
Coba baca lagi terjemah surah Ad-Dhuha.
Allah gak pernah ninggalin kita.
Allah selalu ada buat kita.
Tinggal kitanya aja, mau datang pada-Nya atau enggak.

Tahu kan? Dimana-mana aja waktu istimewa buat curhat sama Allah?

Ya, disitulah 🙂.
Semoga aku juga bisa mengamalkannya segera.

Dada galau.

Ahad, 09 Juli 2023
(My little studio)


*segala typo akan diperbaiki next time

Komentar

Postingan Populer