Dear Diary (8) Cemas Tingkat Tinggi
CTT.
Aku sedang dalam mode Cemas Tingkat Tinggi.
Banyak hal yang aku takutkan. Aku sudah merasa dalam mode akan dihancurkan.
Rasanya citra diri yang ingin dipertahankan sudah terasa sangat sulit.
Mode CTT, sedang dimainkan. Bukan aku yang mau, tapi mungkin ini hasil dari diriku yang mengabaikan beberapa hal atau bahkan menundanya, jadilah aku berakhir dalam kecemasan.
Atau beberapa tahun belakangan ini, kerjaannya menguras kecemasan semakin dalam. Setiap langkah sekarang semakin diperhatikan. Sulit sulit tidak mudah. Mudah mudahnya yang terasa sulit.
Kerjaan semakin memintaku untuk melakukan dengan cepat atau semua berakhir dengan penyesalan.
***
Aku belum berani menemui orang tua yang sudah beberapa kali aku temui tapi belum berani kukatakan. Siang tadi orangnya datang. Menyapa dengan lembut bahkan.
Tapi bibir seperti terkunci. Mentalku belum siap. Batinku.
Aku rasanya sudah habis. Kami semua rasanya sudah tidak sanggup lagi memangku amanah ini.
Rasanya ingin melepasnya, tapi mempertimbangkan kebutuhan membuat kami harus bertahan.
***
Kami sudah berada di puncaknya?
Rasanya sudah sangat stress sekali.
Kepala semakin berat saja. Bahkan untuk menarik nafas saja sudah sangat berat.
Aku merasa sudah hilang semangat untuk menjaga citra ini. Menjaga citra sekolah rasanya sudah berat sekali.
Ya Alllah, kuatkanlah pundak-pundak ini.
***
Merah. Alarm berbunyi.
Aku, kami dan kamu dalam cemas tingkat tinggi.
Rasanya sudah terbakar panas pikiran ini.
Semua hendak dilakui.
Ini itu dan masih banyak lagi.
Rasanya 24/7 belum cukup
Ingin menyelesaikan dan menyelesaikan meski pikiran sudah buntu
Bagai boneka, hanya bisa menatap kosong.
Dijawab pun hanya dianggap omong kosong.
Buatlah diri berani
Walau nanti berakhir dimarahi
Yang penting sudah melalui
Hari - hari yang berat
Semoga kedepannya
Jalan sudah menjadi terang
Tidak perlu terlalu menyilaukan
Cukup menjadi penerang dalam gelap
Cemas Tingkat Tinggi
Sedang bernyanyi
Hati menjadi terasa kerdil
Ciut mengecil
Semoga kuat nyali
Untuk terus jalani
Meski hanya bisa senyum sebelah kiri
***
Aku dihari milad.
29
Happy Isya's Day
Komentar
Posting Komentar