Menikah Episode 1 : Titik Tengah

Jika kamu sudah membaca semua isi blog ini maka apakah kamu bisa menebak bagaimana perasaanku?

Setelah semua doa yang selalu kupanjatkan.
Setelah semua harapan yang selalu kulangitkan hanya pada-Nya.
Hingga pada akhir aku memutuskan untuk berada di titik tengah.

Tidak pada menyerah, juga tidak pada rasa terlalu menggebu-gebu.

Titik tengah.

Maka, itulah yang selalu menjadi judul atau episode kehidupanku sebelum akhirnya aku menikah.

***
Aku juga tidak menyangka prosesnya begitu cepat berlalu. Jika dihitung dari pertemuan pertama kali maka proses itu hanya berlangsung selama empat bulan kurang.

Lalu, kamu ingin tahu bagaiamana perasaanku?

***
Proses itu berusaha aku jaga. 
Istikharah menjadi pagar semua ikhtiar.

Aku tidak bisa memutuskannya sendiri. 
Aku juga tidak bisa meminta orang memutuskannya untukku. 

Mereka semua terlihat memang tidak tahu apa-apa dan memang tidak tahu apa-apa. Maka, pada Allah Yang Maha Tahu aku kencangkan doa.
"Ya Allah Engkau Yang Maha Memiliki Ilmu Tinggi, Maha Tahu, berikan petunjuk padaku."

Yang menjadi pertanyaannya, apakah aku sudah bisa membaca petunjuk itu?

***

Jika orang-orang bertanya apa yang membuatku yakin untuk memutuskan hal itu, maka aku sendiri juga tidak tahu.
Aku juga berusaha menetralkan, menolkan semua rasa. Bukan hampa tapi seperti berusaha pada, titik tengah.

***
Tetesan air mata itu perlahan jatuh. Dalam semua doa yang mengalir. Dalam setiap sujud yang berusaha dipanjangkan.
Dalam tanya yang berkali-kali selalu sa.
Benarkah ini Ya Allah?

Komentar

Postingan Populer