Dear Diary (22)

Tiba-tiba aku ingin sepi.
Rasanya semua menjadi ramai.

Aku seperti kehilangan pikir. Bahkan tak bisa bercerita apa saja pada seseorang yang biasa tempatku bercerita.

Semua cerita ada batasannya.
Kelu lidah ketika ada perasaan meluap yang ingin ditumpah tapi tahu ini bukan orang yang tepat. Ini bukan moment yang pas.

Maka, Maha Benar Allah dengan segala ciptaan-Nya.

Ketika sudah menikah, satu-satunya tempat paling tepat dan utama adalah Allah.

Dengan cepat semua perasaan yang tak enak, bikin sesak, sedih dan tak tau untuk menguraikannya, aku serahin ke Allah

Hati dan jiwa ini dalam genggamannya. Hanya Allah yang tau. Aku tak bisa mengerti. Yang bisa hanya sedih. Allah saja yang atur. Aku ikut. Asal Allah ridho.

Komentar

Postingan Populer