Dear Diary (5)

Aku menduga bahwa sebentar lagi akan tiba masa bulanan. 

Yang biasa terjadi dengan perempuan pada umumnya.

Semua terasa ngilu. Termasuk hati dan pikiran.

Kepalaku terus memikirkan kerjaan. Aku bukan tidak bersyukur, aku sangat bersyukur. 

Tapi manusia ada titik jenuhnya.

Aku merasa jenuh, harus menghadapi kerjaan dengan sistem komunikasi yang begitu emosional.

***

Sudah beberapa kali aku mengirimkan draft terkait link itu. Tapi mereka tidak sampai pada pembahasan bahwa harus dibuat sederhana. Make it simple kalau kata mereka.

Sederhana tapi elegan.

Waw, itu hal yang sulit.

Mungkin aku termasuk teman-teman yang lain gak seperti para mereka pemegang prinsip "make it simple" yang begitu tinggi jam terbangnya.

Maha baiknya Allah, aku ditempatkan pada situasi yang ingin memberikan hikmah bahwa, kita memang terseok-seok.

Selama ini kami lelah dengan gaya komunikasi mereka. Kami lelah dengan janji-janji yang mereka berikan.

Pada akhirnya menyalahkan pembukuanku yang tidak selesai.

Terserah.

Aku lelah.

Pasrah.

Kalau mau marah.

Biarlah.

Aku hanya bisa berserah.


#Dah

"Allah ampuni hamba."

Aamiin


17 Desember 2022

(Pasca pembagian rapor dan soft launching PPDB. Lalu setelah kenak komen. Ck)

Komentar

Postingan Populer