Menikah Episode 2 : Rutinitas

Hai, aku bermaksud untuk menuliskan jejak hal-hal baru yang aku rasakan setelah menikah.

Salah satunya adalah rutinitas.

Tentu, semua orang yang sudah menikah pasti akan mengalami rutinitas. Bahkan aku belum apa-apanya.

Apakah aku akan terjebak?

***
Semoga Allah menjaga dan meridhoi hal yang telah aku lakukan.

Ya Allah, hamba niatkan seluruh aktivitas dalam rangka beribadah kepada-MU.

***
Pagi itu aku harus segera bangun. Walau sejenak menarik selimut ketika alamr meneriakiku untuk bangun.

"Sudah jam berapa?" Tanya Suami yang masih dengan mata tertutupnya.

"Jam empat kurang" Jawabku sembari menaruh hp kembali di atas bofet warna warni.

"Oh...masih bisalah tidur lagi."
Kata Suami.

"Maksudnya, siapa yang masih bisa lagi--"

"Isya." Jawabnya segera.

Beberapa hari ini Suami bangun cepat tanpa ada drama dariku. Lebih tepatnya aku yang mengurangi durasi "maksa" dalam membangunkannya. Aku memohon pada Allah Yang Maha Mengendalikan. Walau masih ada perasaan deg-deg an juga. Sabar...sabar...sabar. Bisikan hati.

Ini tidak bisa aku haru segera bangun.
Aku pun memutuskan mandi dulu biar nanti bisa langsung pergi. Hari itu aku berencana bareng Suami pergi kerja. 

"Harus shubuh ya, jam 05.30 dah harus berangkat." Tegas Suami.

"Oke."

Jadilah aku mandi dini hari. Lalu lanjut sholat malam. Aku sedang berusaha merutinkannya, masih dengan catatan rakaat yang tak banyak. Mudah-mudahan Allah ridhoi dan mudahkan aku bisa rutin melakukannya dan menambah rakaat.

Setelah itu, aku lanjut tilawah qur'an. Jadwal berikutnya aku memasak sayur dan nasi goreng.

Untunglah malam hari sebelum tidur aku sudah menyiapkan semua bahan yang mau dimasak, jadi durasi memasak bisa lebih singkat.

Dan pas sekali waktu shubuh sudah berkumandang. Aku sudah menyiapkan semua bekal yang akan dibawa hari itu.

Dan tak lupa membuatkan teh manis untuk Suami yang menjadi hidangan wajib di setiap paginya.

"Isya udah mandi, lho..."
Ucapku karena Suami mengingatkan kembali bahwa harus segera pergi.

"Abang aja belum mandi."

"Abang mandinya cepat. Siap-siapnya cepat."

"Terus, Isya lama? Karena dandannya?"

Suami tertawa jahil. Senang lihat ekspresi Sang Istri yang kesal.

"Ya udah, Isya gak usah dandan gini aja." Cukup air wudhu jadi hiasan.

"Haa...bagus tu, hemat skin care - nya. Soalnya skin care Isya mahal."
Kata Suami dengan tawa jahilnya yang semakin besar.

Aku mendengus kesal walau tetap berusaha tersenyum. 

Dasar. Paling jago kalau udah mau jahilin Istri.

Lalu, segera ku angkatkan tangan, takbir, niat sholat shubuh.

***
Dan setelah sholat shubuh. Aku pun bergegas mengenakan pakaian yang sudah kusiapkan juga di malam hari, lengkap, sudah satu set semua, jadi tidak perlu bolak-balik nyari.

Lalu, dengan cepat menggunakan day cream. Lalu kaos kaki.

"Udah jam 05.35." Kata Suami sembari mematikan layar hpnya.

Oh Ya Rabb...padahal sudah segitu bergegas dan persiapan yang matang, tetap melewati target.

Heum, apalagi kalau tidak disiapkan.

Bersambung...

(Ketika nulis ini, aku nungguin Suami yang lagi bimtek, udah malam banget, dan aku dikirim pesan agar segera tidur)

Komentar

Postingan Populer