Aku Ingin Menikah (6)

Wahai, diri ini.

Sudah berapa kali aku membujuk diri ini.

Atas semua yang sudah diikhtiarkan maka apakah sudah sampai pada ujungnya?

Segala doa telah dilangitkan. Bisikan doa di sujud sholat sudah didengungkan. Pasrah menjadi langkah berikutnya.

***

Sesuatu yang selalu kutanyakan, "Ya Allah, sudah benarkah jalan yang aku tempuh?"

"Ya Allah, sudah benarkah caraku dalam menempuhnya?"

Semua cemas dan harap itu menjadi buah pikirku.

***

Kemudahan. Kecepatan. 

Sampai detik ini aku masih belum mengerti sudah benarkah hal ini?

Hah...aku masih saja mencemaskan hal itu. 

Sepertinya aku belum penyerahan total.

***

Cara atau ikhtiar yang aku lakukan yaitu terus dekat sama Allah. Menjaga proses ini dengan selalu komunikasikan sama Allah.

Ngobrol sama Allah.

"Ya Allah, jika dia terbaik untukku dekatkan, mudahkan, berkahi segala urusan, jika bukan dia terbaik untukku palingkan ia dariku dan palingkan aku darinya, berilah ganti dengan yang lebih baik, berikanlah aku keridhaan akan hal itu."

Itu selalu ku panjatkan.

Dengan terus menjaga perasaan.

Aku tidak sanggup melakukannya sendiri. Maka tentu saja kutitipkan hati ini pada Yang Maha Menguasai Hati. Membolak balikka. hati. 

Teguhkan hati pada yang baik dan benar untukku. Dilindungi dari segala keburukan.

***

Segalanya menjadi indah karena Allah.


Selamat Menikah. 

Komentar

Postingan Populer