Amak

Sudah lama sekali ingin menceritakan Bab tentang Amak. Dikarenakan akhir-akhir ini giliran Amak yang harus bolak-balik Rumah Sakit.

Ini tidak begitu parah memang hanya saja, tetap khawatir. Of course.

Amak baru saja selesai menjalani operasi katarak mata sebelah kiri. Kata dokter mata kirinya diagnosa katara sedang.

Dan mengapa amak tiba-tiba harus operasi katarak mata? Apa yang sebenarnya terjadi?

**

Di Tahun 1988-an. Amak dan Abak pergi merantau ke jakarta. Menjual kerbau. Damun Dabuyung Ayang tinggal di Tiku.

Amak pernah muntaber. Menurut amak itu sakit terparah. Di RS Sumber Waras. Di karantina bersama pasien muntaber lainnya. Saat itu aku belum lahir karena aku anak keenam. Sedang saat itu amak baru punya empat orang anak.

Kehidupan di kota Jakarta itu sangat sulit. Benar adanya. Abak yang saat itu mendapatkan pekerjaan jauh dari tempat tinggal harus susah payah menempuh perjalanan yang lama dan panjang untuk segera menuju RS tempat Amak sakit.

**

Kenapa aku menceritakan hal itu? Karena Amak bilang dia takut bahwa apa yang ia rasakan waktu di Jakarta terulang lagi. 

"Biasanya amak menghindari untuk ke rumah sakit, kenapa sekarang akhirnya mau?" Itulah yang kutanyakan yang pada akhirnya Amak mau menceritakan kisah di tahun 1988.

**

Setelah keluar dari RS. Amak harus kontrol ke RS. Lalu Amak pun mengeluhkan tentang matanya. Juga direkomendasikan ke dokter mata.

Dan yang mungkin bisa kamu tebak. Amak disarankan untuk operasi katarak mata. Hal itu yang sering menyebabkan Amak sakit kepala. 

Begitulah kisahnya. Mungkin sedikit berantakan dalam menceritakannya.

(Ini ditulis dalam waktu yang berbeda. Bisa jadi hal itu menyebabkan emosional dalam ceritanya kurang bisa dirasa.)


- Selesai ditulis, Rabu 15 November 2022 -

Komentar

Postingan Populer